Kamis, 19 Februari 2009

Kaleidoskop Surabaya Green and Clean 2005-2008





Bangun Spirit Warga Lewat Kompetisi

Semuanya berawal dari keprihatinan menyaksikan permasalahan sampah, kondisi lingkungan, dan pola hidup masyarakat yang tidak ramah lingkungan. Maka, muncul keinginan kuat untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan Kota Surabaya. Karena itu, Unilever beserta Pemerintah Kota Surabaya dan Jawa Pos menyelenggarakan Surabaya Green and Clean.

Surabaya Green And Clean 2005
Program Surabaya Green and Clean merupakan bentuk strategi sosialisasi, edukasi, dan apresiasi kepada masyarakat demi peningkatan kualitas lingkungan.
Pada 2005, sebagai awal pencanangan dan bergulirnya program, Surabaya Green and Clean ditandai sosialisasi kebersihan dan lomba kebersihan antar RT se-Surabaya. Lomba itu diikuti 325 RT dan menghasilkan wilayah-wilayah berpotensi di Surabaya. Even perdana itu melahirkan RT 2-RW VI Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, sebagai jawaranya. Sungguh prestasi dan semangat yang luar biasa..!

Surabaya Green And Clean 2006
Tahun berikutnya, Surabaya Green and Clean 2006 lebih ditingkatkan. Launching-nya dilakukan melalui edukasi pengelolaan sampah mandiri serta sosialisasi Perda tahun 2000 tentang kebersihan di angkutan umum dan PKL. Lewat Surabaya Green and Clean 2006 muncul kader-kader lingkungan. Pemilahan sampah menjadi parameter kuat dalam analisis progress tiap wilayah.

Sebanyak 268 karya daur ulang terkumpul. Sebuah indikator kuat bahwa potensi dan kreativitas masyarakat Surabaya sebagai agen perubahan semakin tinggi. Jawara di tahun kedua Surabaya Green and Clean adalah RT 7-RW 13 Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng. Mereka mengangkat ikon sebagai kampung anggrek di Surabaya.

Surabaya Green And Clean 2007
Waktu terus berjalan. Kebersihan dan pengelolaan sampah telah menjadi prioritas program di masyarakat. Seluruh elemen kota Surabaya terus bersinergi dalam mengimplementasikan program lingkungan. Pemerintah Kota Surabaya, Unilever, Jawa Pos, PKK Kota, LSM dan Universitas bersama masyarakat terus berupaya dalam menyukseskan program pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan sampah mandiri.

Launching Surabaya Green and Clean 2007 ditandai pemasangan bak sampah terpilah oleh Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Program pengolahan sampah dan target reduksi sampah menjadi tuntutan di tiap wilayah peserta. Kali ini, pesertanya adalah tingkat RW.

Road show lingkungan pun mulai dicanangkan. Kegiatan sosialisasi dan sidak pilah sampah, menjadi sarana edukasi agar solidaritas warga tumbuh lebih kuat. Selama tiga bulan kompetisi yang ketat, RW I Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan keluar sebagai pemenang. Selamat!!! Ini merupakan kemenangan Kota Surabaya.


Lalu, pada 2008, program lingkungan berkembang merata di 163 kelurahan di Surabaya. Terciptanya fasilitator dan kader lingkungan di tiap wilayah mampu menjadi simbol dan inspirasi bagi Kota Surabaya. Adipura secara berturut-turut diraih sejak tahun 2006 hingga 2008. Surabaya mampu menarik perhatian dunia dengan diraihnya Penghargaan Internasional-Energi Globe Award dan Green Apple. Program Surabaya Green and Clean pun, mampu menjadi barometer di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Jogjakarta dan Makassar juga menyelenggarkan kompetisi kebersihan serupa .


Surabaya Green And Clean 2008
Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, Surabaya Green and Clean 2008 lebih disempurnakan. Perkembangan pengetahuan, kreativitas, upaya, dan animo masyarakat di tiap pergelaran Surabaya Green and Clean membuat panitia berpikir keras. Bagaimana agar aspirasi masyarakat dapat terpenuhi secara adil dan merata. Panitia pun membuka kesempatan sangat luas pada masyarakat untuk berpartisipasi.

Dukungan penuh Pemerintah Kota Surabaya beserta jajarannya, peliputan satu halaman penuh media Jawa Pos selama tiga bulan lamanya, adalah faktor penting untuk mendorong partisipasi seluruh elemen masyarakat.

Alhasil, terjadi lonjakan sangat luar biasa. Sejumlah 1.832 RT ikut serta dalam Surabaya Green and Clean edisi keempat itu. Berbagai inovasi pengolahan sampah mulai bermunculan. Baik itu berupa program lingkungan, sistem dan cara pengolahan sampah, hingga kreativitas warga. Mulai dari cara yang sederhana hingga yang canggih, semuanya muncul.

Tim juri pun mengaku cukup kesulitan menemukan kampung yang terbaik. Berbagai tahapan dilakukan. Mulai dari seleksi program, kondisi riil di lapangan, hingga kemampuan untuk mereplikasi program. Dari 1.832 RT, terjaring 500 RT melalui seleksi administratif dan program lingkungan. Lalu, diseleksi lagi menjadi 50 besar. Pada tahap ini, terjadi persaingan yang cukup ketat. Kepiawaian dalam merumuskan dan memaparkan program bukan jaminan. Kesemuanya akan disinkronkan dengan kondisi riil di lapangan.

Inilah yang membuat penentuan dari babak 50 besar menuju pemenang jadi semakin menegangkan. Bagaimana tidak, tim juri dibuat melek atas berbagai inovasi program, percepatan progress, dan kreativitas pengolahan sampah warga.

Hingga akhirnya, perjalanan panjang Surabaya Green and Clean 2008 sampai pada puncaknya. Bertempat di Taman Surya, 29 Agustus 2008, lebih dari 3.000 suporter dari seratus RT finalis SGC 2008 didaulat menjadi saksi penobatan RT 3 RW XIV Kelurahan Kalirungkut sebagai Juara Umum kategori Maju dan RT 1 RW II Kelurahan Gunungsari sebagai Juara Umum kategori Berkembang. (nuk/jar)

Semoga Menjadi Inspirasi...

1 komentar:

Unilever's Green And Clean mengatakan...

Adanya Surabaya Green And Clean memang menjadi spirit kampung-kampung di Surabaya dalam perbaikan lingkungan